Wednesday, April 8, 2009

Pariwisata di Temanggung?





Temanggung sebenarnya mempunyai kawasan yang potensial menjadi tempat industri wisata yang bisa di perhitungkan. Banyak titik yang potensial yang sudah ada seperti Kawasan Pingit, Kledung, Jumprit, Pikatan dan masih banyak tempat lain yang seharusnya bisa menjadi pendapatan daerah di sektor wisata. Tempat-tempat itu bukan tidak pernah di perbincangkan di tingkat elit oleh pemerintah Kabupaten Temanggung tapi sudah menjadi prioritas Pembangunan Kabupaten Temanggung. Tapi kenapa kawasan itu tidak menjadi berkembang dan tidak ada hasil berupa naiknya pendapatan dari sektor wisata. Input dan output yang didapat tidak sama. Adakah kesalahan dalam perencanaan dan pembangunan di Temanggung ? Jawabanya mungkin tidak. Kalau kita lihat pembangunan di Kabupaten Temanggung seperti Wisata Pingit yang sekarang menjadi monumen dan terbengkalai. Atau Kolam Renang Pikatan yang hanya DED perencanaan tanpa ada pelaksanaan dalam setiap tahunnya. Berapa jutaan rupiah yang telah kita keluarkan?
Menciptakankan Kawasan Wisata Bukan Suatu hal yang mudah selain ada Icon history wisata itu sendiri tetapi juga Kawasan Itu memang mempunyai nilai jual tinggi dan pasti Anggaran yang besar untuk Pembangunan Kawasan Wisata. Bappeda Kabupaten Temanggung merupakan Badan Perencanaan Daerah yang harus bisa melaksanakan Pekerjaan Besar ini dan Dinas yang terkait lainnya.
Mendatangkan Investor bukan hal yang mudah untuk mau beresiko dengan pekerjaan besar ini banyak tempat lain di Jawa Tengah dan lebih menjanjikan. Seharusnya kita sendiri mencoba mengembangkan dengan Anggaran APBD Temanggung yang terbatas. Pembangunan yang berkelanjutan adalah solusinya. Jangan membangun setengah –setengah dan selanjutnya berhenti. Perencanaan yang sudah baik akan bubar jalan, yang terjadi adalah mulai dari nol lagi, dan Bapak Dewan yang terhormat dan Bapak Bupati Temanggung harus optimis demi kemajuan Kabupaten Temanggung
Kita bisa menghitung keuntungan obyek wisata yang sudah berkembang dengan pendapatan puluhan juta rupiah setiap harinya bayangkan pengunjung mau membayar Rp.25.000,- sampai Rp.100.000,- untuk tiket masuk wisata. Apakah mereka dirugikan? Tidak dengan fasilitas yang ada mereka mengatakan puas. Fasilitas itu merupakan bagian yang dalam pembangunan tempat wisata. Saya ambil contoh Tempat wisata di Purbalingga coba anda bayangkan Kolam renang saja sudah ada Fasilitas Hotspot Internet gratis. Itu mungkin tidak terpikirkan tapi dalam wisata keluarga itu ada nilai Plus.
Kita bisa menghitung berapa perencanaan dan pembangunan untuk menciptakan Tempat wisata tersebut dan semua fasilitasnya. Kalau kita bisa menciptakan suatu Kawasan Wisata yang diperhitungkan maka Investor akan sendirinya datang ke Kabupaten Temanggung.
Dari pengamatan penulis sektor wisata adalah sektor kedua selain pertanian yang paling bisa kita kembangkan.
Bagaimana Pak?

No comments:

Post a Comment