Thursday, April 30, 2009

Mohamad Roem (1908 - 1983)



Mohamad Roem adalah seorang tokoh pemimpin Masyumi dan diplomat Indonesia yang pertama (Menteri Dalam Negeri , Menteri luar negeri, Wakil perdana menteri pernah dipegangnya) dalam setengah abad 20. Mohamad Roem lahir di Parakan,Temanggung, Jawa Tengah, 16 Mei 1908 – wafat di Jakarta, 24 September 1983 pada umur 75 tahun, Roem menempuh pendidikannya di Geneeskunding Hogeschool dan Rechts School (Sekolah Hukum) di Jakarta.
Roem di era revolusi kemerdekaan, berbagai perundingan diselenggarakan antara pihak Indonesia dan Belanda. Linggarjati, Renville, Konferensi Meja Bundar adalah tiga perundingan yang pernah diikuti beliau. Dalam kegiatan politik, Roem menyatakan Islam nasionalisme dengan bergabung dan mendirikan gerakan Islam dari akhir masa penjajahan Belanda di awal Orde Baru.

ia adalah salah satu dari banyak pemimpin Muslim yang juga menderita atas keterlibatan politik di zaman Soekarno, dia yg dipenjarakan selama empat tahun, sementara di era Soeharto, ia dilarang dari berpartisipasi dalam kegiatan politik. Ia adalah seorang pemimpin Muslim yang moderat untuk bekerjasama dengan sekuler, dalam waktu pemimpin untuk kepentingan yang lebih besar merupakan kontribusi utama untuk negara Indonesia dan masyarakat Islam. moderasi ini tercermin dalam politik korespondensi dengan Nurcholish Madjid di mana ia berpendapat untuk kebutuhan sebuah partai politik Islam tanpa menuntut penciptaan negara Islam.
Namanya tercatat dalam buku sejarah bangsa Indonesia, dalam Perundingan Roem-Royen pada tahun 1949, yang membahas mengenai luas wilayah Republik Indonesia. Dalam perundingan tersebut, Pemerintah Indonesia diwakili Mohamad Roem dan pemerintah Belanda diwakili oleh Dr. Van Royen, sehingga perundingan tersebut pun memakai nama dari kedua orang tokoh tersebut yang dikenal dengan perundingan Roem-Royen. Perundingan itu ditandatangani pada tanggal 7 Mei 1949.




No comments:

Post a Comment