Monday, April 6, 2009

Konversi Minyak Ke Gas di Kabupten Temanggung

Pada awal peluncuran program konvesi minyak tanah ke LPG oleh pemerintah banyakwaga masyarkat yang menolak dengan berbagai alasan. Namun setelah dilakukan sosialisasi secara intensif akhirnya dapat diterima, karena sesungguhnya memakai gas LPG lebih, hemat, aman dan bersih.
Hal itu ditegaskan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM) Purnomo Yusgiantoro ketika memberikan sambutan pada acara Pencanangan Percepatan Program Konversi minyak Tanah ke Gas LPG di Kabupaten Temanggung Jum’at kemarin (6/3). Pencanangan berlangsung di Pendopo Pengayoman komplek rumah dinas bupati, ditandai dengan penyerahan secara simbolis paket perdana kompor dan gas elpiji kepada perwakilan warga penerima disaksikan pejabat terkait.
“Pada saat awal program konversi minyah tanah ke gas LPG diluncurkan tahun 2007, mendapat penolakan keras dari warga masyarakat dengan alasan tidak efektif dan efisien serta tidak aman karena bisa meledak. Akan tetapi setelah melalui sosialisasi secara berkesinambungan akhirnya masyarakat bisa menerima , bahkan sekarang permintaan akan gas LPG terus bertambah” tandas menteri
Menurutnya, kebijakan pemerintah tentang program konversi minyak tanah ke gas LPG ( dibaca elpiji ) dimaksudkan untuk mengurangi beban subsidi minyak tanah sehingga tidak memberatkan APBN. Memakai gas LPG lanjut dia pada dasarnya lebih hemat, aman dan bersih , karena panasnya lebih cepat dan tidak berjelaga sehingga peralatan memasak tidak kotor.
Diutarakan, dengan adanya program tersebut direncanakan pada akhirnya nanti dapat menghemat anggaran sebesar Rp.20 triliun dalam satu tahun anggaran. Penghematan anggaran sangat besar artinya karena bisa dimanfaatkan untuk biaya kegiatan lain guna menunjang kesejahteraan masyarakat .
“ Pencanangan konversi minyak tanah ke gas LPG akan terus dilakukan hingga menyeluruh kepenjuru Nusantara. Hal yang paling penting setelah pencanangan mesti ditindak lanjuti dengan sosialisasi kepada masyarakat agar paham sehinga tidak ragu untuk memakai gas LPG guna keperluan memasak sehari-hari” pintanya.
Sementaraitu deputi direktur pemasaran Pertamina Hanung Budya menjelaskan, tujuan konversi minyak tanah ke LPG untuk mengurangi beban subsidi pemerintah terhadap minyak tanah karena mensubsidi LPG jauh lebih hemat dan lebih tepat sasaran. Target Nasional program konversi lanjut dia yakni melakukan pembagian paket perdana konversi untuk 43 juta Kepala Keluarga dan menarik minyak tanah 8 juta Kilo Liter pertahun. Disamping itu menyalurkan LPG 3 kg sebagai pengganti minyak tanah sebanyak 3,5 juta Kilo Liter pertahun
“ Melalui program konversi ini dapat menghemat subsidi Rp.20 triliun yang diperoleh dari selisih subsidi minyak tanah ke LPG sebesar Rp.2.300 per liter. Di Jawa Tengah jumlah warga penerima bantuan paket perdana konversi mencapai 8,3 juta yang sampai saat ini sudah tercapai 3,3 juta tersebar di 18 kota /kabupaten” ujarnya.
Dia menambahkan, pada tahun 2009 ini target distribusi paket perdana di Jawa tengah sebanyak 5,7 juta paket untuk 22 Kota dan Kabupaten yang belum terkonversi sebelumnya. Dengan demikian pada aakhir tahun 2009 seluruh wilayah Jawa tengah sudah terkonversi. Khusus untuk Kabupaten Temanggung implementasi konnversi minyak tanah ke LPG 3 kg, distribusi paket pedana ditargetkan sebanyak 190.000 paket yang secara efektif akan dilaksanakan Mei mendatang

Info www.temanggungkab.go.id




No comments:

Post a Comment