Thursday, May 13, 2010

Petani Tembakau Temanggung Gelar Istigasah Akbar

Sekitar 20 ribu petani tembakau dari lereng Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, dan Pegunungan Perahu sentra penghasil tembakau Temanggung, Jawa Tengah menggelar istigasah, Sabtu 8 Mei 2010 di alun-alun kota Temanggung.



Acara ini untuk mendoakan kehidupan petani tembakau agar lebih baik di masa yang akan datang. Para petani  membawa puluhan tumpeng kecil dari nasi beras dan nasi jagung serta satu tumpeng besar berisi tanaman dan buah-buahan hasil pertanian. Tumpeng besar ini diarak keliling alun-alun kemudian diletakan tepat di depan panggung lokasi istigasah.
"Semua tumpeng ini kami buat sendiri dengan biaya sendiri sejak pagi buta tadi," ungkap Jaman, 34, petani tembakau asal Desa Bojong, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung.

Di setiap sudut jalan menuju alun-alun nampak dijaga ketat. Antara lain dari aparat kepolisian sebanyak 300 anggota Satpol PP, 300 personel banser, puluhan anak-anak jalanan, dan satu pleton TNI.

Nampak hadir di acara itu sejumlah ulama Temanggung diantaranya, Ketua MUI Temanggung KH Yakub Mubarok, Pengasuh Pondok Pesantren Kiai Parak KH Nasucha Utsman, KH Cholil Asyari,  KH Wes Alqorni, KH Shodiq Mubasyir, KH Ain Abd Hamid, dan Thohir Mukhlasin.

Seusai salat, sejumlah kyai dan anggota Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) melakukan orasi secara bergantian. Sekretaris APTI Temanggung Agus Setyawan, menyatakan, acara yang mereka gelar hari ini untuk menunjukan perlawanan petani tembakau pada elite politik di Jakarta yang masih menggodok regulasi pertembakauan, yakni rancangan peraturan pemerintah (RPP) pengendalian dampak tembakau bagi kesehatan. Regulasi itu dinilai mengganggu kehidupan petani tembakau.



info : www.mediaindonesia.com

No comments:

Post a Comment